Asiasatunews.com, Batulicin – Bertindak sebagai Imam dan Khatib, Ustadz Hamzah yang juga merupakan Staf Khusus Bupati Tanah Bumbu menyampaikan khutbah yang mempertegas persamaan derajat umat Muslim di hadapan Allah SWT. Dalam khutbahnya, Ustadz Hamzah menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan di antara jutaan jamaah haji di Tanah Suci Mekkah. Baik yang kaya maupun yang miskin, yang berpangkat maupun tidak, semuanya sama di mata Allah.
“Kita bisa menyaksikan, jutaan jamaah haji di Tanah Suci Mekkah. Tak ada bedanya dan memiliki kewajiban yang sama. Kaya miskin, berpangkat maupun tidak, sama di hadapan Allah,” ujar Ustadz Hamzah dalam khutbahnya.
Wakil Bupati Tanah bumbu, Muhammad Rusli menjadi jamaah salat di saf paling depan, bersama tokoh masyarakat setempat juga memberikan sambutannya dan mengingatkan umat Muslim tentang makna penting dari Hari Raya Idul Adha. Ia menjelaskan bahwa perayaan ini merupakan waktu yang tepat untuk bersyukur atas nikmat, rezeki, dan karunia yang Allah berikan melalui pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Kemudian, Wakil Bupati mengaitkan perayaan ini dengan kisah ketaatan Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya, Nabi Ismail, sesuai perintah Allah. Namun, Allah menggantikan putra Nabi Ibrahim dengan hewan kurban sebagai pengganti.
“Yakni sebagai bentuk rasa syukur kepala Allah atas segala nikmat, rezeki dan karunia melalui pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, tutur beliau.
Setelah melaksanakan salat Id, Wakil Bupati Muhammad Rusli dan Ustadz Hamzah turut serta dalam penyembelihan hewan kurban di kawasan setempat. Tiga ekor sapi dan satu ekor kambing disembelih.
Setelah itu, Wakil Bupati dan Ustadz Hamzah melanjutkan takziah dan ziarah ke makam orang tua Wakil Bupati, yang terletak di kawasan Jalan Kodeco, Kecamatan Simpang Empat. Ini merupakan kegiatan yang menggambarkan rasa hormat dan penghormatan kepada orang tua.
Momentum Lebaran merupakan waktu yang berharga bagi umat Muslim untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah dalam sejarah agama Islam. Kisah ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang diperlihatkan melalui pengorbanan mereka menjadi contoh nyata tentang kepatuhan seorang hamba kepada Tuhan. Dalam semangat Lebaran ini, umat Muslim diajak untuk memaknai pengorbanan dan ketaatan sebagai nilai-nilai yang harus dihayati dan diterapkan dalam kehidupan. (Red)