Video Viral Anak Kecil Diberi Miras oleh Teman Sebaya

Tangkapan Layar Video dari akun twitter @Pai_C1

Asiasatunews.com, Katingan – Kini, di era digital yang begitu canggih, media sosial telah menjadi salah satu sumber informasi yang paling mudah tersebar. Meski begitu, tidak semua konten yang beredar di media sosial bersifat positif.

Pada tanggal 9 September 2023, Twitter dilanda kehebohan oleh sebuah video singkat berdurasi 51 detik yang menampilkan seorang bocah berusia sekitar 7 tahun yang kesulitan berjalan dengan mantap.

 

Kejadian tersebut diduga terjadi di wilayah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, dan dari percakapan dalam video tersebut terdengar bahwa anak itu mengaku kepada dua remaja puteri bahwa dia telah diberi minuman keras (arak madu) oleh dua teman sebaya yang berusia 12 dan 13 tahun.

Video ini segera menjadi viral dan memicu berbagai reaksi dari pengguna internet. Beberapa merasa sangat terharu melihat kondisi anak tersebut, sementara sebagian besar merasa marah dan kesal terhadap kedua pelaku tindakan ini. Kejadian ini memberikan gambaran nyata akan pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak di lingkungan sekitar mereka.

 

Komentar dari akun @ayliskin seperti, “Ya Allah, kemarin kucing sekarang manusia, sangat menyakitkan, pasti kedengaran dari tangisnya,” dan komentar @manyunmelulu, “what the hell… yang nyekokin mirasnya masih bocah juga??? buset pergaulannya serem banget njir masih kecil udah kenal miras. kalo yang cekokinnya masih bocah juga ga bisa dikasusin ya?”

Kekhawatiran atas tindakan ini tentu saja beralasan. Anak-anak berusia 7 tahun belum cukup matang untuk memahami konsekuensi dari mengonsumsi minuman keras, dan tindakan semacam ini dapat membahayakan kesehatan dan masa depan mereka.

Pihak berwenang segera mengambil tindakan setelah video tersebut viral. Kedua pelaku yang masih sangat muda diberikan peringatan dan mendapat pendampingan konseling untuk membantu mereka memahami kesalahannya dan mencegah terulangnya tindakan serupa. Selain itu, keluarga anak yang menjadi korban juga akan mendapatkan dukungan untuk memastikan kesejahteraannya. (Hai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *