Asiasatunews.com, Batulicin – Dalam upaya meningkatkan kesadaran mitigasi bencana di kalangan remaja sekolah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) menyelenggarakan kegiatan diseminasi kebencanaan. Acara ini dilaksanakan di SMPN 3 Batulicin (30/04/2024), dihadiri oleh para pelajar kelas VIII, termasuk anggota Pramuka dan PMR sekolah.
Kepala sekolah, melalui koordinator kesiswaan Andi Kurniawan, menyambut baik inisiatif BPBD untuk memberikan pembelajaran terkait kebencanaan kepada siswa. Dia menyatakan apresiasi atas kesediaan BPBD dalam memberikan pemahaman kepada para siswa tentang langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
“Sangat berterima kasih atas kesediaannya memberikan pembelajaran terkait kebencanaan, semoga para anak didik dapat menyimak dengan baik ilmu yang di berikan”, ucapnya.
Christina Dewi Untari, Kepala Bidang Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD, menyampaikan tujuan kegiatan ini, yaitu memberikan pengetahuan kepada peserta tentang langkah-langkah yang perlu disiapkan sebelum dan saat terjadi bencana. Selain itu, BPBD Tanbu juga menggunakan kesempatan ini untuk mensosialisasikan dan meluncurkan program Relawan Remaja Aman Bencana (Renjana).
“Para peserta didik bisa mendapat pemahaman tentang langkah-langkah dan apa saja yang di siapkan sebelum dan saat terjadi bencana,” imbuhnya.
Renjana merupakan inovasi dari Kepala Sub Bidang Pencegahan BPBD, M. Ahsani Fauzan, yang diperkenalkan pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan V Tahun 2024 di BPSDMD Kalimantan Selatan. Fauzan menjelaskan bahwa Renjana bertujuan untuk memperkuat kapasitas remaja dalam penanggulangan bencana serta meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan dan sesama.
“Renjana untuk pembinaan penguatan kapasitas remaja dalam hal penanggulangan bencana yang berdaya guna serta kepekaan terhadap lingkungan dan sesama,” ucap Fauzan.
Harapannya, kehadiran Renjana dapat mendorong generasi muda, khususnya para remaja, untuk berperan aktif dalam upaya penanggulangan bencana di daerah yang rawan bencana. Dengan demikian, para remaja diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dan selaras dengan ancaman bencana.
