Asiasatunews.com, Batulicin – Pemkab Tanah Bumbu (Tanbu), melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), telah menerbitkan Surat Edaran untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Surat edaran ini, yang ditandatangani Bupati Zairullah Azhar pada 27 Juli 2024, ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat Tanbu.
Kepala DLH Tanbu, Rahmat Prapto Udoyo, melalui Kepala Bidang PSLB3, Indah Maya Suryanti, menyatakan bahwa surat edaran ini merupakan langkah untuk melaksanakan kebijakan nasional terkait pengelolaan sampah, khususnya pengurangan sampah plastik sekali pakai.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mengurangi timbulan sampah plastik, kami mengimbau instansi pemerintah, rumah sakit, puskesmas, sekolah, perusahaan, lembaga masyarakat, dan organisasi masyarakat di Tanbu untuk tidak menggunakan bahan-bahan yang dapat menimbulkan sampah seperti piring, gelas, sedotan, dan kemasan makanan serta minuman berbahan plastik sekali pakai dalam berbagai kegiatan seperti rapat, sosialisasi, koordinasi, pelatihan, bimtek, peringatan hari besar, dan kegiatan lainnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya mendorong penggunaan peralatan makan dan minum dari bahan ramah lingkungan yang dapat digunakan berulang kali seperti kaca, melamin, keramik, daun, dan rotan.
“Juga menumbuhkan budaya cinta lingkungan dengan membiasakan penggunaan botol minum/tumbler dan peralatan makan pribadi di area kerja, kantor, sekolah, dan tempat lainnya,” ucapnya, Jumat (12/07/2024) di Batulicin.
Indah juga mengimbau agar setiap ruang kerja, ruang rapat, ruang sekolah, dan lainnya menyediakan dispenser atau teko air minum, gelas, dan perlengkapan lain yang dapat digunakan berulang kali.
Ia menambahkan bahwa setiap kantin di kantor dan sekolah diharapkan tidak menjual makanan berkemasan plastik, melainkan menggunakan bahan organik atau alternatif bahan lain yang ramah lingkungan dan mudah terurai.
“Contohnya seperti daun dan kertas,” sebutnya.
Kami berharap upaya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai ini dapat disosialisasikan kepada seluruh pegawai pemerintah, karyawan/karyawati perusahaan, mahasiswa, pelajar, dan seluruh masyarakat di lingkup Desa/Kelurahan. (M.Reza)
