Effendi menerangkan, apabila ujian tetap di laksanakan, ditakutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena, jalan para siswa menuju ke sekolah sebagian juga ada yang tergenang oleh air.
“Jadi kita liburkan dulu sampai kondisi benar-benar aman, baru pembelajaran diaktifkan kembali, dan melaksanakan ulangan. Untuk sekolah yang tidak terdampak banjir semuanya melaksanakan mekanisme pembelajaran seperti biasa,” katanya.
Data sementara menunjukkan beberapa sekolah yang terdampak, antara lain SDN Serdangan, SDN Satiung, SDN Satiung Selimutan, SDN Selimuran 1, SDN Selimuran 2, SDN Pulau Tanjung, SDN Saring Sungai Binjai, SMP 8 Kusan Hilir, SMP 6 Kusan Hilir, dan SDN Tibarau Panjang Kusan Hulu.
Sementara saat ini, Disdik Tanahbumbu masih mengumpulkan data-data sekolah lainnya, yang juga terdampak.
Sedangkan di Kecamatan Satui, sekolah tidak terdampak langsung oleh banjir, tetapi kebijakan diliburkan juga diterapkan karena rumah para siswa dan guru lah terdampak banjir.
Selain itu, SMP 4 Satui yang dipakai sebagai pengungsian juga di liburkan, supaya aktifitas belajar mengajar tidak terganggu.
Pihak Dinas Pendidikan Tanbu terus mengumpulkan data sekolah yang terdampak untuk memantau kerugian yang ditimbulkan.
Di Kecamatan Satui, meskipun banjir sudah mulai surut, namun muncul penyakit akibat terendam air dalam beberapa waktu terakhir.
Tim kesehatan dari Puskesmas Satui, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan sedang melakukan pemeriksaan dan memberikan bantuan kesehatan kepada warga yang terkena penyakit.
Kepala Puskesmas Satui, Riduan mengatakan mereka telah melakukan kunjungan kerumah-rumah menggunakan perahu karet kepada warga yang terdampak banjir di jalan Angkasa RT 1 dan RT 2 Desa Sungai Danau.