15 warga satui terancam gagal umroh, 1 mengadu ke polsek

Asiasatunews.com, Tanah Bumbu – Sebanyak 15 warga Kecamatan Satui dikabarkan mengalami kegagalan berangkat umroh dan kini telah melibatkan kepolisian dalam penyelesaian masalah tersebut.

Salah satu peserta, SM (44), telah mengadukan permasalahan ini ke Kepolisian Sektor Satui, mengklaim bahwa keberangkatannya yang semula dijanjikan oleh calo berinisial HN melalui agen Arkina Tour dan Travel ternyata tidak kunjung terwujud.

SM menceritakan bahwa awalnya dia tertarik untuk melaksanakan umroh setelah disarankan oleh seseorang untuk menggunakan jasa HN.

HN kemudian menawarkan paket umroh melalui Arkina Tour dan Travel yang berkantor di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Namun, seiring berjalannya waktu, terdapat kebingungan terkait rekomendasi pembuatan paspor yang sebelumnya dijanjikan melalui agen Arkina namun direkomendasikan oleh PT. Fitour Utama.

Proses perjanjian pun berlanjut, dan SM bersama 5 peserta umroh lainnya membayar uang tunai sejumlah Rp 15 juta kepada HN pada 12 Agustus 2023.

“Entah mengapa, sebelumnya ditawarkan berangkat melalui agen Arkina, tapi pembuatan paspor direkomendasi oleh Fitour,” kata SM bingung.

Setelah itu, mereka melakukan pembuatan paspor yang direkomendasikan oleh PT. Fitour Utama. Namun, setelah melakukan pelunasan sebesar Rp 22,500,000,-, keberangkatan yang dijanjikan oleh calo HN ternyata belum ada kepastian, hanya janji-janji belaka.

Menghadapi ketidakpastian ini, PT. Arkina Mulia Sejahtera akhirnya mengeluarkan surat pernyataan yang menjanjikan keberangkatan pada tanggal 29 November 2023.

Namun, hingga waktu tersebut, jamaah umroh belum juga berangkat, hanya menerima janji-janji semata.

Kepala Polsek Satui, AKP Hardaya, membenarkan adanya pengaduan dari masyarakat terkait kegagalan berangkat umroh. Sebanyak 15 orang dilaporkan terlibat, dan baru satu orang yang telah datang ke kantor polisi untuk melaporkan kasus ini. Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan 4 peserta umroh lainnya, namun mereka belum bisa hadir.

Baca Juga  Upacara Hari Pahlawan 7 Februari di Tanbu, Wujud Penghormatan untuk Pejuang Bangsa

“Iya benar, semua berjumlah 15 orang, tapi yang datang ke kantor baru satu,” ujar Hardaya Rabu, (25/12).

Calo yang diduga terlibat telah memberikan keterangan bahwa uang muka SM sebesar Rp 15 juta telah diserahkan kepada agen travel.

Kepolisian mengimbau peserta umroh lain yang mengalami masalah serupa agar segera melapor ke Polsek Satui untuk memudahkan penanganan hukum lebih lanjut.

“Kepada para jemaah umroh gagal berangkat lainnya diharapkan segera datang ke Polsek satui, guna memudahkan penanganan,” ucap Hardaya.

Dalam hal ini, terungkap bahwa kasus kegagalan keberangkatan umroh melibatkan unsur calo dan agen travel yang diduga terlibat dalam praktik yang merugikan calon jamaah.